Nonfarm Payroll Meningkat; Data Gagal Angkat Dollar


Non Farm Payrolls di AS meningkat menjadi 203 Ribu pada bulan November 2013 dari 200 Ribu pada bulan Oktober 2013. Non Farm Payrolls di Amerika Serikat dilaporkan oleh US Bureau of Labor Statistics. Non Farm Payrolls di Amerika Serikat rata-rata 118,84 Ribu dari tahun 1939 hingga 2013, mencapai waktu tertinggi dari 1114 ribu pada bulan September 1983 dan rekor terendah -1966 Ribu pada bulan September 1945 . Nonfarm payrolls merupakan laporan kerja yang dirilis bulanan , biasanya pada hari Jumat pertama setiap bulan , dan sangat mempengaruhi dolar AS, pasar obligasi dan pasar saham. Current Employment Statistics (CES) program dari U.S. Department of Labor Bureau of Labor Statistics, mensurvei sekitar 141.000 perusahaan dan instansi pemerintah, yang mewakili sekitar 486.000 situs kerja individu, untuk memberikan data rinci industri pada lapangan kerja, jam, dan pendapatan pekerja pada nonfarm payrolls.
Pekerjaan di bidang transportasi dan pergudangan naik 31.000 pada bulan November , dengan keuntungan di kurir dan pesuruhan (9000), transportasi truk (8000), pergudangan dan penyimpanan (5000), dan transportasi udara (3000).
Pekerjaan perawatan kesehatan terus meningkat sepanjang bulan (28.000). peningkatan pekerjaan terjadi di pelayanan kesehatan rumah (12.000) dan kantor kedokteran (7000), sedangkan pekerjaan pada fasilitas perawatan berkurang (-4000). Pertumbuhan pekerjaan dalam bidang perawatan kesehatan berada pada rata-rata 19.000 per bulan sejauh ini di tahun ini, dibandingkan dengan kenaikan rata-rata bulanan sebesar 27.000 pada tahun 2012.

Pada bulan November, manufaktur menambahkan 27.000 pekerjaan. Dalam industri, peningkatan pekerjaan terjadi di bidang manufaktur makanan (8000) dan kendaraan bermotor dan parts (7000).
Pada bulan November , pekerjaan di bidang jasa profesional dan bisnis terus naik (35.000). Selama 12 bulan sebelumnya, industri menambahkan rata-rata 55.000 pekerjaan per bulan.
Pekerja di bidang perdagangan ritel juga terus berkembang pada bulan November (22.000). Dalam industri, pertumbuhan pekerjaan terjadi pada toko-toko merchandise (14.000), pada barang-barang olahraga, hobi, buku, dan toko musik (12.000); dan di dealer mobil (7000). Selama 12 bulan sebelumnya , pertumbuhan pekerjaan dalam perdagangan eceran rata-rata 31.000 per bulan .
Untuk pekerjaan pada bidang rekreasi dan perhotelan , pekerjaan di bidang pelayanan makanan dan tempat minuman trendnya terus naik pada bulan November (18.000). Pertumbuhan pekerjaan dalam industri ini rata-rata 28.000 per bulan selama 12 bulan sebelumnya.
Pada pekerjaan konstruksi trend terus naik pada bulan November (17.000). Keuntungan pekerjaan bulanan di industri rata-rata 15.000 selama 12 bulan sebelumnya.

Data ketenagakerjaa AS yang mengesankan ternyata tidak mampu mengangkat dollar. Mata uang AS itu hanya mampu unggul terhadap yen. Di saat yang sama, euro menyentuh level tertinggi dalam enam minggu.
Pesatnya pertumbuhan itu membuat tingkat pengangguran turun 0,3% ke 7,0%, terendah dalam lima tahun. Data AS lainnya memperlihatkan sentimen konsumen mencapai level tertinggi dalam lima tahun. Indeks sentimen konsumen versi University of Michigan naik ke 82,5 di Desember dari 75,1 di Nopember.
Kedua data itu menyusul indikator AS lainnya yang menunjukkan ekonomi terus membaik. Seperti Data PDB AS yang tumbuh 3,6%, terpesat sejak 2012. Data payroll itu seharusnya mendukung prospek pengurangan stimulus the Fed.  Namun ternyata tidak terjadi reli menyusul data itu. Bahkan greenback melemah atas beberapa rivalnya. Lalu timbul pernyataan mengapa dollar gagal memanfaatkan momentum ini?
Pertama, kegagalan dollar menguat terhadap rivalnya mengindikasikan pemain menunggu sinyal lebih jelas mengenai langkah the Fed selanjutnya. Pasar ingin melihat reaksi pejabat the Fed mengenai data ekonomi AS akhir-akhir ini. Pasar lebih ingin menunggu rapat reguler the Fed 17-18 Desember untuk menilai prospek kebijakan. Kedua, pasar menilai perbedaan kebijakan bank sentral negara maju tidaklah mencolok lagi. ECB terlihat juga tidak terburu-buru menambah stimulus lagi dan BOE terlihat mulai optimis dengan prospek ekonomi. Tinggal BOJ yang terindikasi bakal menambah stimulus agresifnya. Beberapa pejabat the Fed, di antaranya Richard Fisher dan James Bullard akan berpidato malam nanti mengenai ekonomi dan kebijakan moneter, mungkin bisa mempengaruhi pergerakan pasar, terutama dollar.

Sumber : strategydesk.co.id ,tradingeconomics.com