Fluktuasi Euro : PMI dan Penerapan Suku Bunga Negatif

       Euro terlihat kembali mendapat tekanan setelah sebuah laporan resmi yang dirilis oleh kelompok riset pasar Eropa, Markit, yang mengatakan bahwa hasil akhir PMI manufaktur zona euro telah naik menjadi 51.6 di bulan November, dari 51.5 di bulan Oktober. 
PMI merupakan indeks gabungan dari lima indikator utama, yang meliputi unsur: Order, Tingkat Persediaan, Produksi, Pengiriman, dan Tenaga Kerja. Angka indeks di atas 50 berarti industri mengalami ekspansi, di bawah 50 berarti mengalami kontraksi. Dengan demikian, angka indeks PMI zona euro 51.6 mengindikasikan ekspansi industri.

        Indeks ini dinilai sebagai indikator penting dan dianggap terbaik dalam mengukur tingkat produksi. Indeks ini juga dapat mendeteksi tekanan inflasi dan aktivitas perindustrian. Dengan kata lain, nilai mata uang euro pun otomatis meningkat apabila PMI semakin tinggi.
Namun perdagangan mata uang euro (2/12) telah melemah terhadap dolar AS setelah data manufaktur zona euro menandakan bahwa pemulihan ekonomi di wilayah tersebut masih lemah. Euro terpantau menerima sentimen negatif dari investor, setelah baru saja Markit ( lembaga riset ekonomi dan bisnis) menyampaikan kepada publik bahwa kinerja sektor manufaktur Spanyol mengalami pelemahan pada periode bulan November.

       ECB pun khawatir akan rendahnya tingkat inflasi dan tingginya angka pengangguran. Pasar tentu menunggu komentar Draghi minggu ini pada acara konperensi pers ECB, terutama mengenai suku bunga deposito negatif yang sedang dipertimbangkan untuk diterapkan. Pekan ini, rilis suku bunga ECB, dan konfrensi press setelahnya, akan akan menjadi perhatian pasar.

Sumber: www.seputarforex.com, www.vibiznews.com