Batara Dewa Trading Academy

Bergabung bersama Batara Dewa trading Academy dengan mengikuti pelatihan dan kursus di kelas-forex.com dari sekarang

Private / Group

Terdiri dari dua kelas berbeda yaitu Private class dan Focus Group discussion

Free forex indikator dan signal

Dapatkan signal dan rekomendasi trading yang di dukung dengan indikator forex yang akurat.

Forum Diskusi

Jadikan kelas-forex.com sebagai forum diskusi para trader dalam berbagi ilmu.

Enjoy trading

Trading tanpa beban

Dampak Dollar menguat di tahun 2014



US Dollar yang Menguat Akan Berdampak pada Mata Uang Global di tahun 2014
Prospek taper stimulus  Federal Reserve AS tahun ini membawan banyak mata uang pada rollercoaster , dan volatilitas bisa diperpanjang ke tahun 2014, menurut analis .
Mitul Kotecha , kepala penelitian pasar global Asia di Credit Agricole , mengatakan yield  AS lebih tinggi , pertumbuhan ekonomi yang kuat dan modal yang lebih tinggi mengalir kembali ke perekonomian utama dunia akan bersama-sama meningkatkan dolar AS pada 2014 .
Kotecha mengatakan yen Jepang , yang telah kehilangan sekitar 20 % terhadap greenback sejauh ini di  tahun ini , dan euro, yang telah menambahkan 3,7 % terhadap greenback , adalah salah satu mata uang utama yang  diantisipasi menjadi  tarif yang terburuk di tengah dolar yang lebih kuat .
Dolar - yen akan mencapai 115 pada akhir tahun 2014 , sementara euro - dollar bisa diperdagangkan pada 1,28 dalam waktu satu tahun , Kotecha mengatakan kepada CNBC .
Sean Callow, senior ahli strategi mata uang di Westpac Global Markets Strategy Group mengatakan euro bisa " jatuh secara substansial " pada tahun 2014 .
Westpac analis mengharapkan penurunan euro terhadap momentum pertumbuhan zona euro relatif menjadi lebih lemah , dimana bisa memaksa Bank Sentral Eropa untuk lebih melonggarkan kebijakan moneternya seperti stimulus pembelian aset Fed trims $ 85bn per bulan.
Sementara itu, Chris Weston , kepala strategi pasar di IG Markets juga mengatakan euro - dollar bisa berkurang menjadi 1,28 pada akhir 2014.
Westpac juga mengatakan, pihaknya memperkirakan mata uang Asia Timur Laut , seperti yuan China dan dolar Taiwan , agar bisa lebih baik daripada mata uang Asia Tenggara .
Emerging Markets
Di tempat lain , mata uang emerging market seperti real Brasil , rupee India , rupiah Indonesia , lira Turki dan rand Afrika Selatan diharapkan untuk mencatat penurunan terburuk mereka terhadap dolar , karena " arus keluar modal " dari negara-negara berkembang dan " kerentanan eksternal " , menurut Kotecha .
Bagaimanapun, IG Markets ' Weston mengatakan ia tidak memperkirakan mata uang emerging market menurun ekstrim pada tahun 2014 .


Commonwealth Bank of Australia mengatakan dalam sebuah catatan kepada klien : " pengurangan bias ECB harus terus menutupi yield obligasi front-end zona euro. Inti zona euro -AS dua tahun bond yield spread telah menjadi panduan yang dapat diandalkan untuk arah EUR / USD.
" Penyebaran obligasi tetap menunjukan di wilayah negatif dan panduan bantuan EUR / USD sedikit lebih rendah selama kuartal mendatang . Kita melihat EUR / USD melayang ke bawah menuju 1,31 pertengahan 2014 . "
Commonwealth Bank of Australia mengatakan dalam sebuah catatan terpisah : " Sementara kita berpikir mengenai penurunan JPY adalah struktural , pendirian kebijakan agresif baru BOJ  dapat mempercepat penurunan . "
" Selama jangka menengah , disaat BoJ menggandakan pembelian atas JGB, yield obligasi Jepang nyata harus melambatkan pergerakan keatasnya dalam yield obligasi global. "
" Pada gilirannya , hal ini secara tidak langsung dapat mendorong beberapa peserta Jepang untuk mencari yield yang lebih tinggi di luar negeri dan / atau bank-bank Jepang meningkatkan pinjaman luar negeri . Kita melihat USD / JPY mencapai 103 pada pertengahan 2014. "
The Fed bisa beristirahat dalam pembelian obligasi di $ 10 miliar tranche selama tujuh pertemuan berikutnya sebelum mengakhiri program pada bulan Desember 2014.
Perkiraan median di Bloomberg, dari 41 ekonom cocok dengan $ 10 miliar (£ 6.1bn , € 7.3bn ) mengumumkan pengurangan pada tanggal 18 Desember .


KALEIDOSKOP FOREX 2013




Tahun 2013 ini dipenuhi dengan berbagai macam berita ekonomi dari berbagai Negara yang cukup member pengaruh besar bagi nilai tukar mata uang Negara, dari mulai pengambilan keputusan ekonomi yang terbaru hingga masalah yang perekonomian yang dihadapi dari beberapa tahun sebelumnya yang tak kunjung menemukan titik penyelesaiannya. Beberapa masalah tersebut seperti isu seputar krisis di Zona Eropa yang masih belum terselesaikan, dilantiknya Perdana Menteri Shinzo Abe, hingga isu tapering oleh The Fed yang sempat menggantung nasib beberapa mata uang Negara.
Kelanjutan Krisis Eropa
Krisis ekonomi Eropa yang mulai merebak sejak 2010 sampai sekarang belum jelas kapan akan berakhir. Krisis ekonomi kawasan Eurozone yang dipicu oleh besarnya utang pemerintah sebenarnya mulai mengakar sejak tahun 2000, dimana rasio utang pemerintah negara-negara di kawasan Eropa meningkat signifikan. Para pemimpin Eurozone telah mengambil langkah-langkah untuk menyelamatkan kawasan tersebut dari krisis utang. Langkah-langkah penyelamatan kawasan Eropa lainnya adalah hair cut pembayaran obligasi Yunani kepada pihak swasta.
Kebijakan penyelamatan ekonomi Eropa lainnya adalah kesepakatan  para pemimpin Uni Eropa mengenai rekapitalisasi perbankan secara langsung. Dimana bailout perbankan disuatu negara bisa dilakukan secara langsung dengan menggunakan dana bailout Eropa yang ada. Meskipun berbagai kebijakan sudah diambil namun besarnya utang negara kawasan Eropa serta lambannya langkah-langkah reformasi ekonominya membuat pemulihan ekonominya berjalan lamban.
Meskipun sudah banyak langkah yang diambil untuk menyelamatkan Eropa namun masa depan ekonomi Eropa masih belum jelas. Apalagi reformasi ekonomi yang harus dijalankan berjalan lamban. Bahkan ada kemungkinan  Inggris akan keluar dari European Union. Ini semua menunjukkan bahwa masih terdapat banyak masalah yang perlu diselesaikan oleh Eropa.
Tapering The Fed
Setelah menebar ketidakpastian akan dilakukannya tapering atau tidak, akhirnya pertengahan desember lalu, Bernanke memutuskan untuk mulai melakukan pengurangan pembelian obligasi bulanan dari $85 M menjadi $75 M. Keputusan yang diambil Bernanke ini memberikan dampak yang cukup besar meskipun tidak terlalu besar dari estimasi para pengamat ekonom.
Dampak tapering mulai terasa di akhir desember yaitu dengan menguatnya dollar AS, mata uang lainnya seperti AUD dan JPY melemah cukup jauh. Begitu pula dengan mata uang Asia seperti Won, Ringgit, Baht, dan Rupiah yang jatuh beriringan setelah pengumuman tapering.
Dilakukannya tapering pada 18 Desember lalu mengurangi satu dari sekian banyak pekerjaan rumah yang dibebankan kepada bakal pengganti Bernanke, Janet Yellen. Tugas Yellen selanjutnya adalah memutuskan apakah kondisi ekonomi masih terus kuat untuk melakukan pengurangan pembelian tersebut cukup kuat atau tidak.
Yellen juga akan bertanggungjawab untuk mengambil keputusan kuat atau tidaknya The Fed untuk terus menjaga suku bunga di kisaran nol untuk waktu yang lama jika nantinya perekonomian AS harus menghadapi mimpi buruk untuk gagal pulih seperti yang telah banyak diperkirakan. Apakah Yellen akan melanjutkan tapering atau akan mengganti dengan strategi ekonomi lainnya. Who knows?
Performa Mata Uang Major Pair 2013-2014
Selama tahun 2013 ini beberapa mata uang menunjukkan pergerakan yang signifikan, menguat maupun melemah yang didukung dengan berita-berita besar dari negaranya maupun dari Negara lain.
Mata Uang Inggris, poundsterling, menunjukkan pergerakkan yang sangat baik di tengah masih hangatnya krisis eropa yang belum selesai di tahun 2013 ini, meskipun di kuartal pertama dan kedua menunjukan penurunan yang jauh namun berhasil berbalik uptrend dan di beberapa bulan terakhir ini menunjukkan posisinya dapat kembali seperti puncak tertinggi di tahun 2009 dan 2011. Beberapa faktor pendukung uptrend Sterling ini adalah karena ekspor non-migas ke Inggris yang kian meningkat, kebijakan Bailey, pejabat Bank of England, untuk memperketat syarat kredit rumah di Inggris, dan peningkatan perekonomian Inggris dalam enam bulan terakhir.
Sedangkan mata uang yang mengalami pelemahan performa salah satunya adalah Australian Dollar. Bila dibandingkan dengan Tahun 2012 lalu, penurunan yang terjadi cukup signifikan meskipun belum sampai serendah Tahun 2008 namun AUD konstan dengan downtrend-nya selama tahun 2013 ini. Memburuknya nilai tukar Australia didorong oleh komentar Gubernur bank sentral Australia yang menyatakan bahwa ia lebih menyukai nilai tukar yang rendah untuk aussie. Nilai tukar yang lebih rendah akan mendorong daya saing produk ekspor dari Negeri Kangguru tersebut dan akan membantu pertumbuhan ekonomi dari negara itu.
Mata uang yang menunjukkan tren menurun lainnya adalah Yen terhadap Dollar AS. Bahkan Yen telah hampir mencapai posisi terendahnya seperti pada Tahun 2008. Melanjutkan tren pelemahannya dari Tahun 2012, meski di awal Tahun 2013 Yen memperlihatkan penguatannya namun di penghujung Tahun 2013 ini kembali melanjutkan pelemahannya terhadap USD. Dan tahun 2014 nampaknya akan menjadi tahun yang sulit bagi Yen. Dolar-Yen diperkirakan akan mencapai angka 115 di akhir tahun 2014 nanti. Kelemahan Yen telah menjadi topik yang paling dibicarakan sepanjang tahun 2013 berkenaan dengan kebijakan Jepang yang mulai merancang kembali program pelonggaran stimulus besar-besaran untuk merombak perekonomian negara.
Selain kedua mata uang di atas, prediksi menunjukkan ada beberapa mata uang yang akan melemah di Tahun 2014 nanti. Beberapa di antaranya selain Yen adalah Euro, diperkirakan Euro akan meredup seiring menguatnya Dollar AS. Analis dari Westpac Bank salah satunya, memperkirakan bahwa momentum pertumbuhan zona Euro akan terhalang oleh cerahnya ekonomi AS pada kuartal pertama 2014 nanti, sehingga memungkinkan untuk memaksa ECB untuk kembali merombak kebijakan moneternya seiring dengan dimulainya tapering olehh The Fed.
Mata uang Negara-negara berkembang di Tahun 2014 pun diperkirakan akan meredup. Penyebab salah satunya masih karena penguatan dollar AS berkaitan dengan tapering yang diperkirakan akan dilakukan kembali sekitar Bulan Maret 2014 mendatang. Namun, Weston memperkirakan bahwa mata uang negara Asia Timur seperti Yuan Cina dan Dolar Taiwan, akan menunjukkan performa yang baik karene ekonomi negara-negara tersebut memiliki posisi neraca berjalan yang cukup kuat dan cadangan devisa yang besar.


Panduan forex untuk pemula

Forex adalah sebuah investasi  yang memperdagangkan mata uang satu dengan mata uang lainnya. Merupakan singkatan dari Foreign Exhange atau pertukaran mata uang asing. Jika pada transaksi di money changer atau bank untuk jual beli antara US Dollar dengan Rupiah, maka disebut transaksi Forex ‘Spot’ (jual beli terjadi ditempat – serah terima terjadi di tempat). Transaksi Forex yang non-Spot adalah transaksi jual beli kontrak mata uang, jadi tidak langsung serah terima barang, hanya kontraknya saja.
Lalu dari mana Anda memperoleh keuntungan dari Forex ini? Secara sederhananya, keuntungan dari Forex ini diperoleh dari nilai selisih ketika kita membeli dan menjual kembali mata uang negara yang bersangkutan. Maka forex trading digolongkan sebagai investasi dengan jangka waktu singkat.
Berikut ini adalah istilah – istilah yang harus diketahui sebelum menjalani bisnis online dalam mengikuti Program Forex :
Lot (Minimal Transaksi pada Trading Reguler)
Jika kita membeli minyak, ukurannya adalah liter, jika gula pasir maka ukurannya adalah kilogram. Untuk forex ukurannya disebut Lot. Berapa  sih besar 1 Lot itu? Jika di dunia Emas 1 Lot = 3110 gram, pada Forex 1 Lot = 100.000 mata uang bersangkutan, misal 1 Lot USD/JPY = 100.000USD dan 1 Lot GBP/USD = 100.000 GBP.
Margin
Adalah jaminan dalam trading forex, anggaplah seperti Uang Muka pembelian sebuah rumah. Ketika Anda menyerahkan uang muka pembelian rumah sebesar 30 juta rupiah untuk rumah seharga 100 juta rupiah maka kita mendapatkan Kontrak perjanjian jual beli, secara hukum Anda pemilik sah rumah tersebut meskipun hanya memegang kontraknya.
Leverage
Adalah daya ungkit dalam trading Forex yaitu rasio untuk menentukan berapa margin (uang muka) yang diperlukan dalam melakukan transaksi, dimana rasio tersebut akan dikalikan dengan kontrak size. Contoh: Leverage 1:100 pada kontrak mini  account 10.000 maka margin yang digunakan adalah (1/100) x 10.000 = 100 satuan mata uang yang diperdagangkan.
Spread
Spread adalah selisih harga jual dan harga beli, misal ; jika kita buy GBPUSD, harganya adalah 1.6153, jika kita Sell, maka harganya adalah 1.6150, berarti selisih harga ( spread ) nya adaldh 3 pips. Semakin kecil Spread lebih menguntungkan para trader di Forex.
Swap
Swap atau juga biasa di sebut interest, adalah bisa di sebut biaya overnight atau juga bisa di sebut bonus overnight, atau transaksi yang menginap. yang di maksud menginap adalah melewati close market jam 4.30 pagi, jika posisi belum di close sampai dengan close market, maka akan di berlakukan swap. swap itu bisa plus bisa negatif.
Buy
adalah posisi dalam Forex Trading untuk Beli dan dilakukan jika harga diperkirakan akan naik. Singkatnya beli saat murah dan jual saat mahal, keuntungan Anda adalah selisih antara harga saat beli dengan saat jual kembali
Sell 
adalah posisi dalam Forex Trading untuk Jual dan dilakukan jika harga diperkirakan akan turun sehingga ketika harga turun Anda dapat menutup posisi Sell anda dengan Buy yang lebih rendah. Singkatnya seperti konsinyasi, kita jual terlebih dahulu dengan harga mahal (pinjam) dan kemudian kita beli kembali ketika harga murah, selisihnya menjadi keuntungan kita.
Order dan Posisi
Ketika Anda menginginkan untuk membuka posisi anda membutuhkan suatu tempat untuk melakukan “entry” order. ketika anda meng-entry kemudian telah ter-execute maka posisi anda dalam keadaan “open” atau terbuka dan telah bertransaksi dengan real di pasar forex. pada satu point tertentu anda akan melakukan “exit” atau penutupan order dengan meng-close atau menutup posisi yang telah anda transaksikan sebelumnya. Posisi anda bisa jadi “long” (entry order adalah untuk melakukan buy/beli dan exit order adalah untuk melakukan sell/jual dalam sebuah instrument) atau “short” (entry order adalah untuk melakukan sell/jual dan exit order adalah untuk melakukan buy/beli dalam sebuah instrument).
Floating Loss/Profit dan Realized
Saat Anda mempunyai posisi beli di 9500 dan kemudian harga bergerak turun menjadi 9000, maka jika dihitung perkiraan kerugian Anda adalah 9000-9500 = -500. Namun nilai tersebut masih bisa berubah besok, entah bertambah turun menjadi 8700 atau kembali naik menjadi 9700. Nah, nilai -500 pada saat ini disebut Floating Loss (Rugi), jika nilainya positif, misalnya harga sekarang menjadi 10.000 maka selisihnya 10.000 – 9500 = +1000 disebut Floating Profit. Jika Anda memutuskan untuk menjual / menutup posisi Anda pada saat harga sedang 10.000, maka nilai +1.000 menjadi Realized Profit (bukan lagi Floating/mengambang tapi sudah menjadi Real/Nyata)
Pip
Adalah nilai 1 poin naik atau turunnya pergerakan harga. Untuk mini account, nilai 1 poinnya adalah $1, untuk standart account adalah $10.
Pip atau Percentage In Point adalah unit pengukuran terkecil dari harga mata uang. Hampir semua pasangan mata uang terdiri dari 5 digit dan kebanyakan  mempunyai titik desimal setelah digit pertama.
Analisa Teknikal 
adalah sebuah analisa dalam Forex trading untuk mengukur pergerakan harga melalui grafik harga. Hal-hal yang patut diketahui dari analisa teknikal ini adalah trend, kejenuhan, support, ressisten, dan Pivot Point.
Analisa Fundamental 
adalah sebuah analisa dalam Forex trading untuk memprediksi pergerakan harga berdasar berita-berita Fundamental. berita Fundamental disini berupa berita ekonomi, poltik, dan keamanan yang mempengaruhi pergerakan harga.
Resistance 
adalah batas harga atas yang merupakan harga psikologis, contohnya saat ini (tahun 2010) nilai tukar dollar adalah 9000 dan memiliki batas harga atas (resistance) 10.000 Rupiah, yang bisa diartikan kalau sampai harga tukar dollar menembus harga 10.000 rupiah maka ada kemungkinan akan naik terus menjauhi 10.000 tapi selama belum menyentuh 10.000 kemungkinan harga hanya akan bergerak naik turun di bawah 10.000.
Support 
adalah batas harga bawah yang merupakan pasangan dari resistance (atas), contohnya saat ini (tahun 2010) nilai tukar dollar memiliki batas harga bawah (support) 8.500 Rupiah, yang bisa diartikan kalau sampai harga tukar dollar turun menembus harga 8.500 rupiah maka ada kemungkinan akan turun terus menjauhi 8500 tapi selama belum menyentuh 8500 kemungkinan harga hanya akan bergerak naik turun di atas 8500 (support) dan di bawah 10.000.(resistance)
Indicator Forex
Adalah tool atau alat bantu para trader untuk mem-prediksi pasar pada bursa forex. Dengan Indicator yang smart para trader mempermudah  mem-prediksi naik turunnya harga nilai mata uang yang mereka trading sehingga banyak para trader profesional menjadikan dirinya sukses dalam dunia forex. Indicator Forex merupakan perangkat analisa teknikal untuk mengetahui trend sekaligus support-ressisten harga.
Ingin mencoba trading forex? coba dulu demo nya disini

Seputar Tapering

Kamis (18/12) dini hari tadi the FED telah mengumumkan kebijakan tapering yang akan dilaksanakan pada tahun 2014,Sebenarnya apa Tapering itu? Mengapa bisa memberi pengaruh secara global? Tapering adalah Bahasa Inggris yang jika diartikan secara harfiah adalah peruncingan. Fed Tapering adalah rencana pengurangan pembelian obligasi dari masyarakat oleh Bank Sentral Amerika (The Fed). Pembelian obligasi dari masyarakat secara langsung akan menambah jumlah uang beredar atau Quantitative Easing (QE), sehingga bank dapat menurunkan suku bunga. The Fed mengurangi pembelian obligasi dari masyarakat karena khawatir akan jumlah uang yang beredar di masyarakat akan terlalu banyak.
Quantitative Easing inilah yang akan di-tapering-kan. Tujuan dari QE adalah agar bank sentral sanggup memberikan kredit dan dalam jangka panjang tidak kekurangan. Selain itu, apabila suku bunga rendah, maka para pelaku bisnis dapat meminjam dana yang lebih besar, sehingga menguntungkan bidang usaha, karena barang-barang produk AS harganya akan relatif rendah. 
Pemerintah khawatir karena banyak uang-uang yang sudah dicetak disalurkan oleh masyarakat ke pasar modal dan komoditas. Ini secara otomatis mengurangi aktivitas konsumsi dan modal untuk perputaran perekonomian negara.
Mohamed El-Erian, CEO Pacific Investment Management atau PIMCO, mengatakan ada peluang 60% the Fed akan mengumumkan pengurangan program Quantitative Easing (QE). Pertanyaannya, apa lainnya yang akan dilakukan the Fed?,” katanya seperti dikutip oleh Bloomberg. Ia memperkirakan ada langkah baru yang menemani keputusan taper.  Menurutnya, penting the Fed menawarkan sesuatu yang kredibel.
Menurut survei yang dilakukan oleh CNBC terhadap 42 pengamat, 55% responden mengatakan the Fed bakal taper dalam rapat ini atau Januari nanti. Mereka memandang, kesepakatan anggaran membuat taper semakin mungkin. Tapi tidak semua setuju, lebih dari 40% memperkirakan taper terjadi Maret nanti. Menurut mereka, the Fed tidak akan gegabah menarik stimulusnya setelah berjuang membantu ekonomi sekian lama.
Apa yang perlu dikhawatirkan dari tapering The Fed? Jika program quantitative easing diteruskan maka dalam jangka panjang akan menyebabkan pasar keuangan mengalami inflasi yang sulit dikendalikan atau bubbles (menggelembung), namun jika dihentikan dikhawatirkan akan menimbulkan krisis keuangan baru.
Jika The Fed jadi mengurangi stimulusnya maka nilai US dollar akan menguat karena bank sentral secara efektif menerapkan kebijakan uang ketat, dan hal tersebut akan mengakibatkan gejolak mata uang yang cukup berpengaruh terutama bagi negara-negara berkembang.
Sedangkan dampak tapering The Fed bagi Indonesia dapat berpengaruh positif dan negatif. Positifnya, untuk jangka pendek, ekonomi Indonesia akan mendapat keuntungan dari tapering The Fed ini. Bursa Efek Indonesia akan kembali mendapatkan limpahan dana asing sehingga harga saham yang likuid akan naik cukup signifikan. Di samping itu, nilai tukar rupiah juga dapat menemukan titik kesetimbangan baru. Sedangkan dampak negatifnya adalah krisis keuangan baru dan tingginya suku bunga bank sehingga mengacaukan keseimbangan bisnis properti. 
Seiring dengan simpang-siurnya berita mengenai akankah The Fed melakukan tapering atau tidak sejak bulan Mei lalu, tapering menjadi sumber keselisahan pasar saat ini. Bahkan kenyataannya, semua pelaku pasar telah melihat tanda-tanda pada perdagangan baru-baru ini bahwa kemungkinan besar kredit AS kebal terhadap berita mengenai tapering.
Analis Citigroup mengungkap, salah satu dasar (prinsip) mereka adalah pasar memiliki sifat yang efisien, meski tidak selalu sempurna tetapi setidaknya pasar selalu logis. Oleh karena itu, penting untuk selalu ingat topik tapering stimulus bulanan telah menjadi pembicaraan hangat selama lebih dari enam bulan.

Sumber: www.seputarforex.com, www.strategydesk.co.id, www.monexnews.com

Turun Lagi, Harga Emas Di Sesi Asia Pekan Ini Meluncur Ke Bawah


Pada pekan ini pertanggal 9 Desember 2013 hingga pertanggal 13 Desember 2013 pemberitaan mengenai emas begitu banyak kabar mengenai penurunan harga emas. Harga emas yang berfluktuasi menurun membuat harga emas di pasaran mengantam posisi Rp 526.000/gram. Dari pembukaan Market di hari Senin, 9 Desember 2013 harga emas diperdagangkan turun pada sesi Asia di tengah harapan The Fed unutk memulai kembali program stimulus di awal 2014 yang akan berpengaruh pada menguatnya Dolar AS.Dikabarkan pula pergerakan harga emas Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) melorot di awal pekan ini. Melemahnya  harga Antam mengikuti turunnya harga emas dunia di awal pekan ini. Merujukdari data Unit Logam Mulia, Senin (9/12), harga emas batangan pecahan 1 gram turun dari Rp 528.000/gram di akhir pekan lalu menjadi menjadi Rp 526.000/gram.

Pada hari Selasa, 10 Desember 2013 harga emas naik pada perdagangan di Asia, rebound dari sesi sebelumnya turun pada hari Senin. Tetapi hal itu pun belum bisa menguatkan poin Emas pada sesi pekan ini, pada perdagangan di divisi Comex New York Mercantile Exchange, emas berjangka untuk pengiriman bulan Februari diperdagangkan naik 0,33% di level $1,238,30 per troy ounce, setelah mencapai level terendah semalam di $1,224,80 per troy ounce dan tertinggi $1,237,40 troy ounce.
Harga emas menyusut lagidisesi Asia pada terjadi lagi pada hari Rabu, 11 Desember 2013 ini menjelang pertemuan Federal Reserve AS tanggal 17-18 Desember mendatang yang akan menyoroti kebijakan moneter AS, dan tentu saja mengenai tapering stimulus. Selain itu, para investor saat ini juga terpantau tengah mencari data trend penjualan demi menghadapi libur panjang pekan depan.Harga emas sempat berayun ringan setelah Departemenn Tenaga Kerja AS melaporkan pada Hari Jumat lalu bahwa perekonomian berhasil menambah 203,000 pekerjaan pada bulan November, di atas ekpektasi yang menyebutkan kenaikan sebanyak 180,000 serta lebih tinggi dari perolehan bulan lalu sebesar 200,000. Pergerakan harga emas telah turun, setelah para pembuat kebijakan AS telah berhasil mencapai kesepakatan untuk mendanai pemerintahan di tengah ketidak pastian dengan program stimulus the Fed. Selama berlangsungnya perdagangan di sesi AS.
Ternyata pergerakan atas menurunnya harga emas berangsur sampai hari Kamis, 12 Desember 2013 harga emas terpantau anjlok di sesi Asia melanjutkan tren dari overnight tadi dalam ekpektasi rencana pelaksanaan pengurangan program stimulus The Fed bulan ini, yang akan diputuskan dalam pertemuan The Fed pekan depan. Meskipun melemah, harga logam mulia tersebut masih berada di kisaran paling tinggi dalam tiga minggu belakangan. Di NYMEX, harga emas untuk pengiriman Februari diperdagangkan senilai USD1,2563.70 per troy ons di Asia, atau menurun sebanyak 0.28%, setelah menyentuh level rendah sesi overnight di posisi USD1,253.40 per troy ons dan level tinggi USD1,262.90 per troy ons.
Terakhir di hari Jumat, 13 Desember 2013 dimana hari menjelang close market dikabarkan bahwa harga emas pun masih terpantau melemah. Harga emas berjangka merosot di divisi COMEX New Mercantile Exchange pada perdagangan (Jumat pagi) karena kesepakatan anggaran dan proyeksi yang lebih cerah untuk ekonomi Amerika Serikat (AS). Dengan begitu, kemungkinan Bank Sentral AS (The Fed) memulai kebijakan penarikan dana stimulusnya semakin menguat.Seperti dikutip dari Washington Post, Jumat (13/12/2013) kontrak emas paling aktif untuk Februari merosot Us$ 32,3 atau 2,57% menjadi 1.224,9 per ounce.

Sumber :
www. seputarforex.com


Market Anomaly

Burukkah MARKET ANOMALY itu?
Sering mendengar istilah “Market Anomaly”? Atau bahkan pernah menjadi “korban” dari Market Anomaly? Misalnya saja pada hari Kamis siang sekitar pukul 11.00 WIB(12/12) lalu, saat USD menguat, otomatis mata uang lainnya seperti EUR/USD, GBP/USD, atau XAU/USD menurun cenderung drastic.
Namun, Australian Dollar (AUD/USD) malah menunjukkan pergerakan bullish sementara padahal berdasarkan analisis fundamental maupun technical terlihat bahwa sentiment pasar sedang turun terhadap AUD/USD. Ditambah lagi dengan paska rilisnya data tenaga kerja Aussie yang meningkat namun tidak dibarengi dengan respon mata uangnya yang malah melanjutkan pergerakan turunnya. Ini merupakan salah satu contoh kasus sederhana dari Market Anomaly.
Market Anomaly atau Anomali Pasar dapat diartikan sebagai saat di mana harga pada pasar uang kontradiktif dengan hipotesis pasar. Ada anomali yang berhubungan dengan dasar ekonomi dari equity, peraturan teknikal trading, dan economic calendar events.
Biasanya market anomaly terkait dengan faktor-faktor struktural (seperti unfair competition, kurangnya transparansi pasar, dan lain-lain), perilaku yang bias oleh para economic agents, dan calendar effect.
Berikut adalah 7 (tujuh) bentuk anomaly pasar yang harus diketahui oleh para investor:
Small Firms Outperform
Anomali pasar saham pertama adalah bahwa perusahaan-perusahaan kecil (yaitu, kapitalisasi kecil) cenderung mengungguli perusahaan besar. Pertumbuhan ekonomi sebuah perusahaan pada akhirnya merupakan kekuatan pendorong di belakang kinerja saham dan perusahaan kecil memiliki landasan pacu yang lebih panjang untuk pertumbuhan dari pada perusahaan besar. Contohnya perusahaan seperti Microsoft mungkin membutuhkan $6 miliar untuk meningkatkan pertumbuhan penjualan sebesar 10 %, sementara perusahaan yang lebih kecil mungkin hanya membutuhkan $70 juta untuk meningkatkan presentasi pertumbuhan penjualan yang sama.
January Effect
January effect merupakan bentuk anomali yang agak terkenal. Di sini, idenya adalah bahwa saham-saham yang underperformed pada kuartal keempat dari tahun sebelumnya cenderung mengungguli pasar di bulan Januari. Alasan untuk January effect sangat logis sehingga hampir sulit untuk menyebutnya sebuah anomali.
Low Book Value
Penelitian akademik yang ekstensif telah menunjukkan bahwa saham di bawah rata-rata price-to-book ratio cenderung mengungguli pasar. Banyak portofolio tes telah menunjukkan bahwa membeli koleksi saham dengan rasio harga / buku rendah akan memberikan market-beating performance.
Neglected Stocks
Kerabat dekat dari "Anomali small firm", yang disebut saham diabaikan (neglected stocks) juga berpikir untuk mengungguli rata-rata pasar yang luas. Efek Perusahaan diabaikan terjadi pada saham-saham yang kurang likuid (lebih rendah volume perdagangan) dan cenderung memiliki dukungan minimal dari analis. Idenya di sini adalah setelah perusahaan-perusahaan ini "ditemukan" oleh investor, sahamnya akan unggul di pasar.
Reversals
Ada beberapa bukti bahwa saham di kedua ujung spektrum kinerja selama periode waktu tertentu (biasanya satu tahun) cenderung berbalik arah pada periode berikut, top performer kemarin menjadi underperformers besok, dan sebaliknya. Tidak hanya ada bukti statistik untuk mendukung hal ini, anomali juga cukup masuk akal menurut fundamental investasi. Jika suatu saham merupakan top performer di pasar, kemungkinan besar bahwa kinerja saham telah membuatnya menjadi mahal, juga dalam membalikkan untuk menjadi underperformer.
Days of the Week
Pendukung pasar yang efisien membenci anomaly days of the week karena tidak hanya tampaknya benar, tetapi itu tidak masuk akal. Penelitian telah menunjukkan bahwa saham cenderung lebih bergerak pada hari Jumat dibandingkan hari Senin dan bahwa ada bias terhadap kinerja pasar yang positif pada hari Jumat. Ini bukan perbedaan yang besar, tapi merupakan sesuatu yang persisten. Mungkin ada optimisme terhadap end-of-week yang menembus pasar karena para trader dan investor berharap untuk akhir pekan.
Dogs of the Dow
The Dogs of the Dow disertakan sebagai contoh bahaya anomali trading. Ide di balik teori ini pada dasarnya bahwa investor bisa mengalahkan pasar dengan memilih saham-saham di Dow Jones Industrial Average yang memiliki atribut nilai tertentu. Ada versi yang berbeda dari pendekatan, tetapi dua yang paling umum adalah untuk memilih 10 highest-yielding saham Dow atau mengambil langkah lebih lanjut dan mengambil lima saham dari daftar yang memiliki harga saham terendah mutlak dan menahannya selama setahun.
Intinya, trading anomaly merupakan cara berinvestasi yang sangat berisiko. Anomali-anomali ini sangatlah tidak terduga. Namun anomali masih dapat bermanfaat, sampai batas tertentu. Tampaknya bijaksana untuk aktif perdagangan terhadap days of the week, misalnya, dan investor mungkin lebih baik mencoba untuk melakukan lebih banyak penjualan pada hari Jumat dan lebih banyak membeli pada hari Senin.