Aussie kembali melemah setelah berhasil menguat
dalam tiga dari empat hari terakhir sebelum data tingkat pengangguran Australia
dirilis (12/12). Ekonom memperkirakan tingkat pengangguran Australia meningkat
ke level tertinggi sejak 2009.
Australia diperkirakan menciptakan 10.000
lapangan pekerjaan pada bulan November, sedangkan tingkat pengangguran
diperkirakan menjadi 5,8% dari sebelumnya 5,7%.
Perkiraan tersebut seakan melengkapi beberapa data perekonomian yang
buruk dari aussie.
Dengan kata lain, Aussie (11/12) memperkirakan
apabila data tenaga kerja yang rilis menunjukkan angka yang baik, maka mata
uangnya pun akan kembali menguat setelah mengalami pelemahan selama satu bulan
terakhir ini.
Namun ternyata, pagi ini (12/12) data peningkatan
jumlah pekerja di Negeri Kangguru menunjukkan kenaikan yang melampaui
ekspektasi untuk bulan November lalu. Tercatat bahwa pekerja di Australia
mengalami kenaikan 21.0K dibandingkan dengan prediksi yang hanya sebesar 10.3K.
setelah rilisnya peningkatan data tenaga
kerja Australia, mata uang Australia tetap melanjutkan down trend.
Pelemahan aussie pada sesi perdagangan terjadi
akibat anjloknya sentimen konsumen yang disurvey oleh Westpac Banking. Indeks
consumen Westpac di bulan Desember ini mengalami penurunan sebesar 4.8 persen.
Turunnya sentimen konsumen ini cukup mengecewakan mengingat di bulan November
lalu indeks keyakinan konsumen mengalami peningkatan sebesar 1.9 persen. Salah
satu faktor yang mendorong melemahnya aussie juga adalah penurunan bursa-bursa
saham di kawasan Asia.
Selain itu, GDP Australia berekspansi 0,6% pada
kuartal ketiga setelah tumbuh 0,7% pada kuartal sebelumnya. Dibandingkan dengan
tahun lalu, pertumbuhan ekonomi Australia juga melambat ke 2,3% dari sebelumnya
2,4%. Hal tersebut meningkatnya ekspektasi bahwa laju ekonomi domestik akan
tertinggal oleh akselerasi pertumbuhan ekonomi AS.